Demonstrasi Undang-Undang Kewarganegaraan India 2019-2020

Demonstrasi Undang-Undang Kewarganegaraan India 2019
Protes mahasiswa Jamia Millia Islamia, lukisan menentang CAA, demonstran menghentikan lalu lintas jalan.
Tanggal4 Desember 2019 - masih berlangsung
LokasiIndia
Sebab
Tujuan
MetodeDemonstran: Pembelotan sipil, unjuk rasa, Satyagraha, mogok makan, vandalisme, aktivisme internet
Pemerintah: Polisi anti huru hara, pembatasan akses Internet, jam malam, pembatasan transportasi, pemberlakuan Pasal 144
StatusMasih berlangsung
  • Pasal 144, jam malam, pemutusan akses Internet diberlakukan di berbagai tempat di India.
  • Tentara India dikerahkan di Assam.
  • Pasukan paramiliter dikerahkan di berbagai tempat di India.
Pihak terlibat

Pemerintah India


Didukung oleh:

Demonstran di seluruh India

  • Demonstran mahasiswa
  • Warga India Timur Laut
  • Himpunan Mahasiswa Assam (AASU)
  • Federasi Mahasiswa India[11]
  • Federasi Pemuda Demokratis India[12]

Didukung oleh:

Tokoh utama
Jumlah korban
Korban jiwa25 (termasuk 3 anak-anak)[16][17][18]
Terluka175[15](per 16 Desember 2019)
Tertawan3.000+[19] (per 17 Desember 2019)

Demonstrasi Undang-Undang Kewarganegaraan India 2019, atau protes CAA dan NRC yang sebelumnya dikenal sebagai Protes Rancangan Undang-Undang Kewarganegaraan (Amandemen), atau Protes CAB dan NRC adalah serangkaian aksi unjuk rasa yang sedang berlangsung di India menentang UU Kewarganegaraan baru yang terjadi di Assam,[20] Delhi,[21] Meghalaya,[22] Manipur dan Tripura pada 4 Desember 2019,[23] serta menjalar ke daerah lain di India.[24] Rancangan Undang-Undang Kewarganegaraan India diajukan oleh kabinet Uni pada 4 Desember 2019 dan kemudian disahkan oleh kedua majelis Parlemen pada 11 Desember 2019, mengubah RUU tersebut menjadi Undang-Undang Parlemen.

Aksi protes dimulai di Assam pada 4 Desember 2019, setelah RUU diajukan di parlemen. Kemudian, unjuk rasa meluas di seluruh India Timur Laut, dan kemudian semua kota besar di India. Pada 15 Desember, polisi dengan paksa menyerbu kampus Universitas Jamia Millia Islamia, tempat aksi protes terjadi, dan menahan para mahasiswa. Lebih dari dua ratus mahasiswa terluka dan sekitar seratus mahasiswa ditahan semalam di kantor polisi. Kebrutalan polisi itu dikritik secara luas, dan mengakibatkan unjuk rasa di seluruh India sebagai tanggapan atas kebrutalan tersebut.

Protes itu telah menyebabkan lebih dari seribu orang ditangkap dan 23 korban tewas.[18][25][26] 2 anak laki-laki di bawah usia 18 tahun termasuk yang dilaporkan tewas karena tembakan polisi di Assam sementara itu anak berusia 8 tahun tewas di Varanasi.[18] Undang-undang tersebut dikritik dan disebut tidak konstitusional oleh beberapa pengacara seperti Soli Sorabjee,[27] Markandey Katju,[28] P Chidambaram,[29] Abhishek M Singhvi,[30] Ashish Goel,[31] dan Suhrith Parthasarathy.[32] Beberapa organisasi masyarakat mengajukan petisi kepada Mahkamah Agung India untuk menyatakan UU itu ilegal.

  1. ^ "After Aligarh, protests in Hyderabad, Varanasi, Kolkata over Jamia clashes". Hindustan Times (dalam bahasa Inggris). 16 Desember 2019. Diakses tanggal 16 Desember 2019. 
  2. ^ "After Jamia Protest, Students Across India Agitate Against Citizenship Act, Police Brutality". HuffPost India (dalam bahasa Inggris). 16 Desember 2019. Diakses tanggal 16 Desember 2019. 
  3. ^ "Jamia vice chancellor demands high level inquiry in police action". The Economic Times. 16 Desember 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-24. Diakses tanggal 16 Desember 2019. 
  4. ^ Singh, Bikash (12 Desember 2019). "Assam burns over CAB, curfew in Guwahati, Army deployed" – via The Economic Times. 
  5. ^ "8 columns of the Army, Assam Rifles deployed in Assam". Deccan Herald. 13 Desember 2019. 
  6. ^ DelhiDecember 11, Asian News International New; December 11, 2019UPDATED:; Ist, 2019 15:13. "Centre starts withdrawing paramilitary forces from J&K, troops moved to Assam: Report". India Today. 
  7. ^ a b "Citizenship Bill: 5,000 paramilitary personnel being sent to Northeast in wake of protests, say officials". 11 Desember 2019 – via www.thehindu.com. 
  8. ^ "Delhi Police enters Jamia Millia campus, students allege excessive force". DNA India. 15 Desember 2019. 
  9. ^ Gaur, Vatsala (15 Desember 2019). "After Jamia, Police uses brute force to quell protests at AMU" – via The Economic Times. 
  10. ^ Dec 17, PTI. "BJP takes out rallies in West Bengal in support of citizenship law | Kolkata News - Times of India". The Times of India (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 Desember 2019. 
  11. ^ Reporter, Staff (14 Desember 2019). "SFI march against CAA tomorrow". The Hindu (dalam bahasa Inggris). ISSN 0971-751X. Diakses tanggal 16 Desember 2019. 
  12. ^ "DYFI organises protest against police action on Jamia". Deccan Herald (dalam bahasa Inggris). 16 Desember 2019. Diakses tanggal 16 Desember 2019. 
  13. ^ "Kanhaiya Kumar holds anti-CAA protest in Patna, slams BJP". news.abplive.com. 19 Desember 2019. Diakses tanggal 19 Desember 2019. 
  14. ^ Web Desk New, India Today (16 Desember 2019). "Gandhi wali azaadi: Kanhaiya Kumar brings back azaadi slogan to protest against Jamia violence". India Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Desember 2019. 
  15. ^ Ch, Munish; P, ra; GuwahatiDecember 16, ey; December 16, 2019UPDATED:; Ist, 2019 10:05. "Assam CAA protest: 4 dead in police firing, 175 arrested, more than 1400 detained" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-16. 
  16. ^ "23 dead as protests grow against India citizenship law". Associated Press. 21 Desember 2019. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  17. ^ GuwahatiDecember 13, Hemanta Kumar Nath; December 13, 2019UPDATED:; Ist, 2019 23:13. "2 minor boys killed in police firing during anti-CAB protests in Guwahati". India Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Desember 2019. 
  18. ^ a b c "8-year-old boy among people killed as protests continue in India". www.aljazeera.com. Diakses tanggal 21 Desember 2019. 
  19. ^ "Assam violence: Congress worker, 190 more arrested". India Today (dalam bahasa Inggris). 17 Desember 2019. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  20. ^ Deka, Kaushik (12 Desember 2019). "Citizenship Amendment Bill protests: Here's why Assam is burning". India Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 Desember 2019. 
  21. ^ Dec 16, TIMESOFINDIA COM | Updated:; 2019; Ist, 0:55. "Citizenship Amendment Bill 2019: Anti-citizenship law protests: Latest developments and reactions | India News - Times of India". The Times of India (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2019. 
  22. ^ "Violence Grips Assam, Meghalaya, Bengal & Delhi as Protests Escalate Across India; Oppn Plans Mega Rally". News18. Diakses tanggal 15 Desember 2019. 
  23. ^ "Protests and strikes hit Assam, Manipur, Tripura against CAB" (dalam bahasa Inggris). 09 Desember 2019. Diakses tanggal 12 Desember 2019. 
  24. ^ "India PM plea for calm as citizenship unrest rages". 16 Desember 2019. Diakses tanggal 16 Desember 2019. 
  25. ^ Nath, Hemanta Kumar (12 Desember 2019). "1,000 detained as anti-Citizenship Amendment Bill protests intensify in Assam". 
  26. ^ Demo UU Kewarganegaraan di India, 20 Orang Termasuk Anak 8 Tahun Tewas[pranala nonaktif permanen] Detik.com Diakses tanggal 21 Desember 2019.
  27. ^ DelhiDecember 13, India Today Web Desk New; December 13, 2019UPDATED:; Ist, 2019 21:19. "Exclusive: Citizenship Amendment Act highly vulnerable law, will be struck down by SC, says P Chidambaram". India Today. 
  28. ^ "Why the Citizenship (Amendment) Bill Is Unconstitutional". The Wire. 
  29. ^ "The CAB is fundamentally unconstitutional: Chidambaram in Asiaville Exclusive". Asiaville. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-07. Diakses tanggal 2019-12-17. 
  30. ^ "The CAB is both immoral and unconstitutional | Analysis". Hindustan Times. 12 December 2019. 
  31. ^ Goel, Ashish. "India's selective stance on equal protection". @businessline. 
  32. ^ "Citizenship Amendment Bill violates text and spirit of Constitution". Mumbai Mirror. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search